GLOBALJAMBI.CO.ID, KERINCI – Aroma dugaan penyimpangan anggaran kembali mencuat di tubuh Bandara Depati Parbo Kabupaten Kerinci. Kali ini sorotan publik mengarah pada pos belanja pemeliharaan peralatan perkantoran tahun anggaran 2024, yang nilainya dinilai janggal dan berpotensi terjadi mark up.
Berdasarkan data yang dihimpun, total dana belanja keperluan perkantoran yang mencapai hampir Rp 2 Milyar lebih dengan beberapa item dengan nama belanja yang sama yakni dengan rincian :
- Rp 1.566.101.000
- Rp 167.000.000
- Rp 157.000.000
- Rp 339.358.000
- Rp 79.000.000
Jika ditotal, nilai belanja pemeliharaan tersebut mencapai lebih dari Rp 2 Milyar lebih hanya untuk satu tahun anggaran. Nilai ini dianggap tidak wajar dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai kebutuhan riil pemeliharaan peralatan perkantoran di bandara yang relatif kecil lingkup operasionalnya.
LSM Cakrawala Nusantara menilai besarnya anggaran tersebut membuka peluang praktik mark up, mengingat standar kebutuhan perawatan peralatan perkantoran umumnya jauh di bawah angka fantastis yang dianggarkan.
“Jika kita lihat rincian anggarannya, ada ketidakrasionalan penggunaan dana. Apakah benar peralatan kantor di Bandara Depati Parbo membutuhkan biaya pemeliharaan setinggi itu? Dugaan kuat ada pembengkakan yang disengaja,” tegas salah satu perwakilan LSM.
Terkait dugaan tersebut, LSM Cakrawala Nusantara resmi melayangkan laporan ke Kementerian Perhubungan agar segera dilakukan audit mendalam dan investigasi menyeluruh terhadap pos-pos belanja dimaksud.
Publik kini menanti langkah tegas Kementerian Perhubungan dalam menindaklanjuti laporan tersebut. Pasalnya, kasus dugaan pemborosan anggaran ini bukan hanya soal kerugian negara, tetapi juga mencederai rasa keadilan masyarakat yang berharap pengelolaan keuangan negara dilakukan dengan transparan dan akuntabel.
Sementara itu pihak Bandara Depati Parbo Kerinci diminta klarifikasi membantah hal tersebut. Humas Bandara Depati Parbo, Asveri Oriza, menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar. “Itu tidak benar,” singkatnya.(Adi)