KERINCI, GlobalJambi – Pekerjaan Drainase Jalan Nasional yang berada di beberapa titik jalur Kerinci – Bangko Provinsi Jambi yang di kerjakan oleh padat karya diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis sehingga dinilai amburadul.
Informasi yang berhasil dihimpun, terdapat Dua titik yang pekerjaannya amburadul. Pertama di wilayah Desa Pendung Talang Genting (Pentagen) dan Sanggaran Agung Kecamatan Danau Kerinci. Selanjutnya di Desa Pulau Sangkar hingga menuju Desa Lubuk Paku dan Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin.
Berdasarkan pantuan media dilapangan, dimana pembangunan Drainase di Desa Pentagen dan Desa Sanggaran Agung masih belum sampai 1 Tahun saja, sejumlah pekerjaan sudah amburadul dan belum terlihat adanya azas manfaat, banyak yang belum selesai.
Bukan hanya itu saja, bahkan dilapangan terlihat belum adanya pembersihan lantai dan penimbunan kiri kanan drainase. Jika melihat kondisi drainase, maka air tidak bisa mengalir dengan sempurna menuju tujuan akhir sungai. Akan tetapi, air akan mengendap dan memenuhi bagian tengah, karna terlihat begitu dalam sehingga air sulit untuk naik hingga ke ujung.
Begitu juga di Desa Pulau Sangkar – Tamiai, terlihat bekas material yang berada di Badan Jalan tidak dibersihkan.
Pimpinan DPRD Kerinci, Boy Edwar, dikonfirmasi sangat menyayangkan pekerjaan drainase yang berada di jalan Nasional Kerinci – Bangko. Pasalnya, kondisi drainase di daerah Desa Pentagen dan Pulau Sangkar menuju Tamiai, masih banyak pekerjaan yang belum siap.
“Ya pekerjaan drainase yang di kerjakan oleh padat karya masih banyak yang belum selesai, salah satunya perapian pada bagian pasangan belum selesai dan juga terdapat pada lantai kerja juga tidak dikerjakan,” beber Boy Edwar.
Lanjutnya lagi, hingga sejauh ini baru terlihat drainase yang baru di bikin juga tidak bisa di manfaatkan oleh masyarakat, air tidak bisa mengalir di akibatkan tidak adanya pembersihan pada bagian dalam, selain itu masih banyak pasangan yang terputus alias belum siap.
“Baru terlihat hanya menyelesaikan saluran, akan tetapi juga terdapat pada bagian timbunan bekas galian, masih menumpuk dan tidak diratakan kembali. seharusnya menurut juknis tanah bekas galian itu dirapikan agar bisa sama datarnya dengan tinggi pasangan dan juga bermanfaat untuk bahu jalan,” papar Boy Edwar, yang juga merupakan Ketua DPD II Partai Golkar.
Kejadian ini sambung Boy Edwar, akan sangat berbahaya bagi masyarakat sebagai pengguna jalan. Hal itu dikarenakan, kondisi jalan Nasional yang terlalu kecil. Seharusnya jika tumpukan material dibersihkan, badan jalan bisa dimanfatkan, dan bisa membuat jalan semakin lebar.
“Ini sudah lama sekali, saya berharap dilakukan pemeliharaan sesuai spesifikasi. Dan pengawas harus benar-benar mengawas, harus banyak kelokasi, jangan dibiarkan saja seperti itu,” tegasnya.
Ditambahkannya, bahwa bukan hanya saja persoalan Drainase. Akan tetapi juga terlihat Jalan Nasional yang berada di Desa Seleman – Sanggarang Agung yang tujuannya ke wisata Danau Kerinci sudah terlihat sangat rusak parah. “Ini juga sudah lama tidak diperbaiki, kondisi saat ini sangat parah. Kita berharap, agar segera diperbaiki,” ucapnya.
Harapannya kepada BPJN Satker PJN Wilayah II Provinsi Jambi, agar untuk turun langsung kelapangan melihat kondisi pekerjaan Drainase di sepanjang jalan nasional agar bisa bermanfaat untuk masyarakat dan berguna untuk daya tahan pada jalan nasional. “Belum sampai 1 Tahun, sudah amburadul. Kita harap pihak terkait, turun langsung kelapangan,” tegasnya.(adi)