GLOBALJAMBI.COM, SUNGAIPENUH – Tagline perubahan yang digunakan Walikota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir bersama Wawako Alvia Santoni saat maju Pilwako pada 2019 lalu, bukan mendapat pujian dari masyarakat, namun malah sebaliknya jadi guyonan.
Bagaimana tidak, meskipun berbagai perubahan wajah Kota Sungai Penuh telah ditata kembali dengan berbagai pembangunan. Namun malah dirusak oleh kualitas proyek yang sangat buruk sehingga hancur.
Guyonan yang disampaikan masyarakat beberapa diantaranya seperti jalan depan Gedung Nasional yang menggunakan batu andesit. Dimana, warga menyebutkan bahwa perubahan yang dilakukan Wako Ahmadi yakni sulap jalan mulus jadi bergoyang. “Naik motor atau mobil lewat di sana, seperti rasa naik kuda, ada goyang-goyangnya. Ini suatu perubahan nyata,” ujar Yudi, salah seorang Aktivis Sungai Penuh, sambil tertawa kecil.
Bukan hanya itu saja, akan tetapi tagline perubahan yang dibanggakan Wako Ahmadi selama ini yang dijadikan guyonan masyarakat yakni berhasil sulap jalan raya jadi sungai yang deras, ketika terjadi hujan lebat. “Coba lihat kondisi dilapangan ketika hujan deras, hanya butuh waktu beberapa menit saja, jalan yang ada diwilayah pusat perbelanjaan Kota Sungai Penuh mendadak berubah jadi sungai dengan air yang mengalir deras,” tegasnya.
Ditegaskannya bahwa, ini membuktikan bahwa suatu kegagalan seorang pemimpin dalam membangun dan membawa tagline perubahan. “Kita bicara ini kenyataan, karna telah dirasakan oleh masyarakat selama ini,” ucapnya.
Masih banyak hal lain sambung Yudi, yang dimana pada saat kampanye dulu menggebu – gebu akan melakukan perubahan diberbagai Bidang seperti pasar Tanjung Bajure dan pengelolaan sampah. “Namun nyatanya dilapangan, hingga saat ini tidak ada perubahan, dan malah lebih parah dari tahun – tahun sebelumnya,” ujar Yudi.
Dirinyapun menyampaikan bahwa, seharusnya sebagai seorang pemimpin Wako Ahmadi harus tegas dan cepat tanggap terhadap masukan masyarakat. Seperti jalan batu andesit depan Gedung Nasional, ketika sudah jadi permasalahan umum, sebagai pemimpin harus turun langsung cek lokasi, jika janggal diminta untuk bongkar dan lakukan perbaikan. “Begitu juga banjir yang terjadi akhir-akhir ini, Wako harus minta PUPR turun untuk lihat Drainase seluruh titik yang sering terjadi banjir,” katanya.
Ia berharap sekali dengan Wali Kota Sungai Penuh, untuk tanggap atas masukan masyarakat. Apalagi mengingat tahun ini merupakan tahun politik.(Adi)