VIRAL, Ketua DPRD Jambi M. Hafiz Terekam Arogan Saat Hadapi Pendemo: “Apo Selero Kau?”

GLOBALJAMBI.COM, Jambi – Sebuah video yang memperlihatkan Ketua DPRD Provinsi Jambi bersikap arogan saat menghadapi massa aksi unjuk rasa mendadak viral di media sosial. Dalam video yang heboh beredar tersebut, sang Ketua DPRD terlihat mengarah ke arah pendemo dan melontarkan ucapan kontroversial, “Apo selero kau?” dengan nada tinggi dan penuh emosi.

Aksi tersebut terjadi di depan gedung DPRD Provinsi Jambi saat sekelompok mahasiswa dan aktivis menyuarakan tuntutan mereka. Ketegangan pun tak terhindarkan ketika massa menuntut kejelasan sikap dari para wakil rakyat.

Namun, alih-alih merespons dengan kepala dingin, Ketua DPRD justru terlihat emosi dan mengeluarkan pernyataan yang dianggap merendahkan aspirasi rakyat.

Unggahan video ini menuai berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang mengecam sikap Ketua DPRD tersebut dan menilai tidak pantas bagi seorang pejabat publik bersikap demikian di depan masyarakat.

“Baru kali ini dengar anggota dewan bilang ‘apo selero kau’ ke rakyatnya sendiri. Luar biasa,” tulis salah satu pengguna Facebook.

“Wakil rakyat atau raja kecil? Gaya bicaramu itu bukan cermin pemimpin, tapi preman!” Tambah netizen lainnya.

“Sudah digaji pakai uang rakyat, tapi saat rakyat bersuara dibalas dengan ‘apo selero kau’? Luar biasa arogansinya.” Tulis netizen.

“Baru kali ini dengar pejabat ngegas ke rakyat pakai bahasa nyinyir. Pemimpin model begini harusnya malu duduk di kursi dewan!”

“Kalau nggak tahan kritik, ngapain jadi pejabat? ‘Apo selero kau’ itu bukan jawaban, itu bentuk penghinaan!”

Menanggapi kejadian tersebut, Ketua DPRD Provinsi Jambi M.Hafiz Fattah, dihubungi via telepon menjelaskan kronologi sebenarnya saat kejadian. Dimana awalnya sejak pagi Rabu (23/04/2025) pukul 07.30 WIB dirinya memimpin rombongan Anggota DPRD meninjau, menjalankan fungsi pengawasan ke Jalan Khusus Batu Bara di Batanghari dan Muaro Jambi.

Namun, saat mengetahui ada aksi unjuk rasa ia bergegas menuju Gedung DPRD Jambi di Telanai. “Awalnya saya bersama kawan-kawan anggota Dewan turun kelapangan, lalu saya ditelfon agar segera datang ke DPR untuk menemui dan mendengarkan aspirasi para adik-adik mahasiswa yang melakukan demo,” jelasnya.

Namun sambung M. Hafiz Fattah bahwa sesampainya ia di Gedung DPRD dan langsung turun mobil menemui adik-adik mahasiswa, suasana emosi sudah mulai bermunculan. Dimana, ia langsung diteriaki dengan ucapan yang tidak pantas dilontarkan. “Cieehh pulang dari Bandung, habisin uang rakyat, Bangsat kau, Bajingan kau,” ucap M. Hafiz menceritakan kejadian waktu itu.

Namun meksipun ia dilontarkan dengan ucapan yang tidak pantas tersebut. Ia tetap sabar dan menahan emosi dan menerima dengan humanis dan interaktif tuntutan Mahasiswa. Diakuinya bahwa, ada 9 tuntutan yang dibacakan terkait isu Nasional dan beberapa diantaranya isu lokal yakni dampak lingkungan, RSU dan Banjir.

“Namun saat menanggapi, ada oknum dengan sengaja melontarkan kata-kata kasar yakni sudah lah bang, dak usah banyak bicara, kau tu makan uang rakyat tu lah, dan kata kasar lainnya,” ucap Hafiz menirukan ucapan oknum mahasiswa.

Namun, melihat situasi yang kurang kondusif saking semangatnya mahasiswa berebut bicara menyampaikan aspirasi, dan diimbangi dengan semangat Ketua DPRD menyambut mahasiswa, Hafiz sempat menegur mahasiswa yang menyela saat bergantian bicara. “Saat itulah ucapan “Apo Selero Kau ” terlontarkan. Namun itu tidak ada maksud sedikitpun merendahkan dan melecehkan, itu murni spontanitas agar lebih kondusif dan tetap melanjutkan menerima aspirasi mahasiswa,” bebernya.

Terkait tuntutan mahasiswa, ia tanggapi seperti semacam penyelesaian jalan khusus batubara bisa dijawab dengan data lapangan oleh Hafiz.

“Kami sudah ke lapangan jalan khusus dan mengecek kondisi secara nyata. Kami telah meminta kepada Pemprov untuk melakukan percepatan bahkan mengkaji ulang investor yang lamban dan tak menunjukkan progres,” terangnya.

Terkait pakta integritas yang dibawa oleh Aliansi Jambi Melawan bahwa ia akan menyampaikan seluruh aspirasi mahasiswa kepada dewan DPR RI hingga batas waktu 2 minggu kedepan dan dengan segera melakukan penyelesaian atas segala permasalahan lokal di Provinsi Jambi.

Hingga Pukul 15.05 WIB aksi Unjuk rasa selesai dan ditutup dengan bersalaman antara pimpinan DPRD dengan demonstran dan massa aksi membubarkan diri dengan tertib.

Untuk dapat diketahui, aksi unjuk rasa yang dijalankan para mahasiswa ini adalah bentuk kepedulian mereka dalam berbagai hal yang terjadi. Mereka melakukan aksi dengan menyampaikan berbagai tuntutan mulai dari pencabutan UU TNI, Tolak RUU Polri, RUU KUHP, RUU ASN, Lalu RUU perampasan Aset kemudian soal kerusakaan lingkungan di Jambi.

Tidak hanya itu, para mahasiswa juga melakukan aksi dengan meminta pihak DPRD Jambi dapat mengusut soal permasalahan di RSUD dan terakhir soal penyelesaian konflik Agraria. Bagi mereka persoalan di Jambi mesti ditindaklanjuti agar berjalan aman.

Seusai aksi, mahasiswa kemudian juga saling berjabat tangan baik dengan polisi berjaga termasuk dengan dua pimpinan DPRD Jambi. Mereka juga bergegas bubar dan pulang setelah tuntutan aksi mereka diterima oleh Wakil Rakyat.(Adi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *