Oleh: Kumaini
GLOBALJAMBI.COM, KERINCI – Pemilihan Bupati (Pilbup) Kerinci kurang dua bulan lagi, semua pasangan calon semakin intens turun untuk merangkul masyarakat. Berbagai cara dan strategi digunakan, memang begitulah seharusnya.
Banyak cerita yang akan terjadi dalam dua bulan terakhir ini. Setiap episode selalu ada kejutan yang menarik untuk disaksikan. Alur cerita bisa berubah di tengah jalan tidak sesuai skenario awal yang direncanakan.
Cerita tim sukses misalnya, ada yang dulu bersama kandidat ini, sekarang sudah berpindah ke lain hati atau bersama yang lain lagi. Alasan mereka pindah macam-macam. Ada yang pindah karena merasa tidak mendapat perhatian dari kandidat. Ada yang pindah karena tidak senang dengan orang-orang dalam lingkungan terdekat kandidat. Ada yang pindah karena dijanjikan sesuatu yang lebih baik oleh kandidat lain dibanding kandidat yang didukung sebelumnya. Mungkin ini sesuatu yang lumrah dalam politik, semua bergerak sesuai harapan dan tujuan masing-masing.
Tapi yang pasti orang memutuskan keluar dari tempat mereka berada sebelumnya karena menilai yang lain jauh lebih baik. Boleh jadi juga karena lebih menjanjikan. Siapapun yang menjadi tim sukses tentu mereka punya harapan kepada kandidat yang mereka dukung. Saya yakin kandidat juga sudah memahami itu, hanya saja ada tim sukses yang menyampaikan secara terbuka dan ada yang memilih untuk menyembunyikan harapan mereka terlebih dahulu. walaupun kesimpulannya tetap sama, yaitu sama-sama berharap sesuatu dari kandidat. Jika ada yang mengatakan mereka tidak berharap apa-apa dari kandidat, mungkin sulit mencari alasan yang bisa dirasionalkan. Kalaupun ada kemungkinan, lebih pada besar kecilnya harapan terhadap kandidat.
Bagi kandidat juga memiliki respon yang berbeda terhadap tim sukses, ada yang merespon negatif jika ada tim yang berani secara jujur menyampaikan harapan mereka . Ada juga justeru yang merespon positif karena berani jujur mengungkapkan harapan secara terbuka. Ada juga bersikap masa bodoh dengan harapan tim sukses tersebut.
Akar rumput punya cerita berbeda lagi. Dulu kalau sudah memperlihat diri bersama kandidat yang satu, maka tidak akan berani muncul dalam acara kandidat yang lain. Hari ini cerita tidak begitu, ada banyak orang yang sama muncul dalam setiap acara yang digelar oleh kandidat manapun. Saya pernah bertanya ke salah satu orang yang bersikap demikian, jawabanya normatif dia berkata hal itu sah-sah saja karena dia ingin menilai siapa yang terbaik dan wajar menjadi Pemimpin.
Lebih menarik lagi, cerita politik uang. Banyak sekali yang meyakini uang menjadi variabel utama dalam menentukan kalah menangnya kandidat. Penilaian itu tentu punya alasan, alasan yang paling dekat karena Pemilu Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah sebelumnya selalu dihiasi cerita serupa.
Rasa-rasanya setiap cerita politik selalu ada sisi yang menegangkan dan ada sisi humornya. Terkadang juga ada sisi yang memuakkan.***