Teks Fhoto : H. Ferry Siswadhi, SE, M.Si, Akademisi, Pengamat Kebijakan Publik dan Politik
GLOBALJAMBI.COM, SUNGAIPENUH – Beberapa hari terakhir ini, viral di media sosial video singkat terkait pernyataan Wali Kota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir, menerangkan terkait bantuan banjir yang ada di Kota Sungai Penuh.
Dimana dalam video tersebut, Wali Kota menyampaikan “Jadi kalau ada masyarakat mengatakan bahwa mengapa kami dapat sedikit (Bantuan, red), itulah pembagian meratanya, memang seperti itu. Kalau sepenuhnya itu bukan bantuan, itu menghidupkan namanya,” ucap wako dalam video tersebut.
Dengan pernyataan Wako Ahmadi tersebut, bukan hanya saja menjadi sorotan para aktivis dan warga, tapi juga dari Akademisi, Pengamat Kebijakan Publik dan Politik yakni H. Ferry Siswadhi, SE, M.Si.
Dimana ia menyampaikan bahwa sebagai seorang Pemimpin tidak sepantasnya berbicara yang seolah-olah menyinggung masyarakat dan merendahkan masyarakat miskin. Apalagi ditengah bencana yang sedang melanda.
“Seharusnya tidak sepantas berbicara seperti itu, karna seorang Walikota berdasarkan konstitusi itu berkewajiban mengayomi dan melindungi masyarakat, itu perintah UU. Harusnya pernyataan, sikap dan tindakan Walikota itu berpihak dan menyenangkan masyarakat,” ujarnya.
Diakuinya bahwa, dalam kondisi bencana banjir di Kota Sungai Penuh ini, Walikota sering membuat pernyataan dan tindakan yang tidak berpihak pada kondisi masyarakat. “Sebaiknya Walikota itu menyampaikan gagasan dan aksi nya dalam penanganan banjir, penanganan korban banjir dan penanganan pasca banjir,” tegasnya.
Dimana sebelumnya, pernyataan Wako Ahmadi menjadi sorotan para aktivis dan masyarakat. Dimana, mereka menilai pernyataan Wako Ahmadi tersebut, seolah-olah merendahkan masyarakat miskin.
Seperti disampaikan Yedi Hermawan, salah seorang Aktivis di Kerinci dan Sungai Penuh. Dimana pernyataan Walikota Sungai Penuh terkait keluhan masyarakat yang terdampak banjir ini seolah merendahkan masyarakat. “Wajar kalau masyarakat mengeluh, karena beberapa kejadian penyelewengan bantuan memang terjadi di lingkungan kita, bantuan yang tidak sampai, tidak merata pembagiannya, itu memang kita temukan di masyarakat,” tegasnya.
Dan sudah menjadi tugas dari pemerintah untuk melayani dan mengayomi masyarakat, apalagi dalam situasi seperti belum ini hampir Ribuan rumah warga terendam banjir.
“Seharusnya, sebisanya mungkin statement yang disampaikan itu yang bisa menenangkan, yang bisa memberikan rasa aman dan nyaman. Jangan memberikan pernyataan-pernyataan yang menimbulkan kontroversial, apalagi memberikan gimmick berlebihan yang tujuannya cuma untuk popularitas semata,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Adri, warga Sungai Penuh. Dimana, ditengah – tengah masyarakat yang sedang terkena bencana, meksipun ada salah seorang warga yang menyampaikan hal yang menyinggung, seharusnya sebagai Kepala Daerah tidak perlu membuat statement seperti itu.
“seharusnya tidak perlu ditanggapi, teruslah berbuat untuk menangani soal bencana yang ada di Sungai Penuh, sehingga biarkan masyarakat yang menilai. Ini malah, seolah-olah merendahkan masyarakat miskin yang terkena bencana banjir,” pungkasnya.(adi)