GLOBALJAMBI.COM – Suara mesin alat-alat berat terus menderu. Backhoe dan Jackhammer, dua jenis kendaraan konstruksi khusus penggali tanah dan penghancur aspal, beton serta puing-puing berat lainnya masih berupaya menyingkirkan berton-ton batuan besar yang terbawa oleh derasnya banjir bandang di Desa Simbangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Musibah itu terjadi pada hari Jumat (1/12) pukul 19.47 WIB, saat sebagian besar warga berada di dalam rumah dan mulai beristirahat. Air bah yang tak pernah dibayangkan itu datang diawali suara gemuruh seperti mesin pesawat yang hendak lepas landas. Tak hanya air dan lumpur, bebatuan raksasa turut terbawa arus, menggelincir bebas menerjang apa saja yang dilaluinya. Bencana itu datang saat terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Dua belas warga dinyatakan hilang keesokan harinya. Rumah-rumah yang semula berdiri kokoh, kini tak nampak kecuali bagian atap yang tersisa. Itupun ringsek dan tak utuh lagi. Atas kejadian itu, sebanyak 200 warga yang masih selamat terpaksa harus mengungsi di Kantor Kecamatan Baktiraja.
Selasa (5/12), ini sudah hari keempat sejak petaka banjir bandang meluluh lantakkan 35 rumah penduduk. Sudah ada 14 alat berat yang dikerahkan pemerintah daerah setempat, termasuk 280 personel dari lintas instansi gabungan, demi menemukan 10 warga yang masih dinyatakan hilang. Dua warga sebelumnya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Tim Gabungan juga terus berjibaku lakukan pembersihan material longsor yang menutupi lintasan rel kereta api antara Stasiun Karanggandul – Karangsari KM 340 + 100 di Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang terjadi pada Senin (4/12) pukul 02.00 WIB.
Longsor dengan volume panjang 50 meter, lebar 50 meter dan tinggi 20 meter, terjadi pasca hujan intensitas tinggi lebih dari 3 jam ini, akibatkan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi V Purwokerto mengalihkan 16 perjalanan kereta api yang melintasi wilayah tersebut untuk melalui jalur utara dan selatan.
Merujuk laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, hingga Senin (4/12) pukul 23.55 WIB, tim gabungan masih upayakan pembersihan pada rel agar perjalanan kereta api dapat normal kembali. Beberapa alat berat seperti eskavator sebanyak 5 unit dan kereta lori satu unit juga diterjunkan ke lokasi terdampak sejak senin pagi. Tim gabungan juga memperbaiki satu menara sutet yang dilaporkan alami longsor pada bagian pondasi.
Hasil kaji cepat menyatakan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Tim Gabungan masih lakukan patroli dan pemantauan mengantisipasi dampak dari potensi susulan longsor.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencangan di wilayah Kabupaten Banyumas dan sebagian wilayah Provinsi Jawa Tengah antara siang atau sore hingga malam hari pada hari Rabu (6/12) dan Kamis (7/12).
Mengingat sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada pemerintah daerah setempat agar waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan khususnya pada perlintasan rel kereta api yang berada di wilayah rawan longsor atau berada di sekitar tebing dan bukit.
Antara lain memonitoring secara berkala sepanjang lereng perbukitan, melakukan penguatan tebing dengan betonisasi dan mitigasi berbasis vegetasi menanam pohon berakar kuat yang bisa menahan longsoran.