KPU Kerinci Mulai Uji Coba Aplikasi Situng Tahap 2

Teks fhoto : Petugas dari KPU Kerinci saat melakukan uji coba aplikasi SITUNG.

KERINCI, Gj – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kerinci, pada Selasa (02/04) hari ini melakukaan uji coba Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) tahap 2.

Ketua KPU Kerinci, Kumaini, melalui Bagian Teknis Penyelenggara KPU Kerinci, Mahmud, mengatakan bahwa pada Selasa hari ini merupakan uji coba aplikasi Situng tahap 2. Sementara uji coba pada tahap 3, akan dilakukan pada Rabu (10/04) pekan depan.

Ujicoba ini dilakukan dengan memindai dan memasukkan (entry) data hasil penghitungan suara pada formulir Model C dan C1. “ini kita lakukan, untuk memastikan kesiapan peralatan teknologi informasi guna mendukung proses penghitungan suara di setiap tingkatan. Aplikasi ini juga membantu hasil hitung cepat dan penetapan hasil pemilu,” kata Mahmud, Selasa (02/04).

Dijelaskannya, formulir model C merupakan berita acara pemungutan dan penghitungan suara. Sedangkan formulir model C1, hasil penghitungan suara di TPS, baik untuk pemilu presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. 

Lebih lanjut Mahmud menjelaskan, untuk mengoperasikan aplikasi ini, pihaknya melibatkan sejumlah staf sebagai operator, beberapa orang verifikator, dan koordinator Situng. Tugas operator memindai dan mengentri formulir hasil penghitungan suara di TPS, PPK, dan KPU Kabupaten/Kota.

Sementara tugas verifikator, untuk memastikan kesesuaian data yang ada di formulir dan yang dimasukkan ke dalam aplikasi. Sedangkan koordinator, bertugas untuk mengoordinir seluruh proses yang dilakukan melalui situng. 

“Aplikasi ini hanya bisa dioperasikan melalui komputer yang sudah diregistrasikan oleh operator, verifikator, serta koordinator yang didaftarkan ke KPU Pusat,” sebutnya.

Hanya saja sambung Mahmud, KPU Kerinci pada hari H nantinya meragukan persoalan jaringan, karna pada hari penghitungan suara, semuanya mengirim data ke web KPU pusat. “Kita sudah menghubungi telkom, unuk peningkatan jaringan, karna yang kita butuhkan pada waktu itu, mininal kecepatan 100 Mbps, sementara yang ada selama ini 50 Mbps,” bebernya.(yan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *