KERINCI, GlobalJambi – Festival Kerinci yang telah masuk dalam Kalender Even Nusantara (KEN), pada Tahun 2023 ini, akan disajikan dan ditampilkan lebih memukau dari Tahun-tahun sebelumnya.
Mulai dari menampilkan berbagai Seni Budaya Lokal yang lebih menarik, hingga Seni Budaya Luar Daerah. Bukan hanya itu saja, pada Tahun ini juga agar Festival Kerinci lebih dikenal hingga kepenjuru Dunia, pihaknya akan bersinergi dengan sejumlah penggiat wisata hingga para YouTuber.
Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kerinci, Juanda Sasmita. Dikauinya, bahwa Festival Kerinci Tahun 2023, yang telah menjadi agenda tahunan akan digelar pada bulan November dengan mengusung tema “Mystical Kerinci”.
Saat ini sambung Juanda, pihaknya tengah melakukan persiapan mulai dari merancang dan menyusun berbagai kegiatan yang akan ditampilkan pada Festival Kerinci 2023 ini. “Nantinya, pembukaan Festival Kerinci akan digelar di dermaga Danau Kerinci, dengan menampilkan sejumlah sejumlah pementasan seni dan budaya lokal maupun luar daerah. Salah satunya, Tari Ngagah Harimau,” ujarnya.
Agar Festival Kerinci Tahun 2023 ini akan lebih banyak kunjungan wisatawan, sehingga Kerinci akan lebih dikenal luas. Pihaknya akan bersinergi bersama komunitas, penggiat, dan pelaku pariwisata serta youtuber untuk mempromosikan kegiatan secara luas. “Ini sangat penting, karena nantinya lewat tangan mereka – mereka inilah kita yakin Festival Kerinci akan lebih mendunia,” tegasnya.
Sementara itu Kabid Pariwisata, Syatrul Herri menambahkan, pihaknya akan mengubah konsep pembukaan Festival Kerinci 2023. Hal tersebut, berdasarkan evaluasi dan usai Festival Kerinci 2022 lalu, pihaknya banyak mendapat masukan, salah satunya agar saat pembukaan tidak hanya menampilkan tarian massal.
Ditambahkan Syatrul, para tamu yang hadir saat Festival Kerinci 2022 lalu menyarankan agar saat acara pembukaan juga menampilkan seni dan budaya Kerinci lainnya, seperti Tari Ayun Luci dan Tari Ngagah Harimau.
“Untuk Tari Ayun Luci sudah pernah kita tampilkan, untuk tahun ini akan kita tampilkan Tari Ngagah Harimau dari Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau,” kata Syatrul.
Untuk diketahui, Tari Ngagah Harimau atau dalam bahasa Pulau Tengah Ngagah Imau, yang berarti menghibur roh Harimau yang mati agar Harimau lain tidak menganggu. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Tari Ngagah Harimau juga berfungsi sebagai Tari penolak bala. Ngagah harimau adalah ritual atau persembahan menghormati roh Harimau yang mati.
Bagi masyarakat Kerinci, harimau adalah makhluk kharismatik yang dipercaya sebagai titipan dari nenek moyang untuk menjaga hutan. Harimau sering di pangil ninek (nenek) yang berarti makhluk yang dituakan. Jika ada serangan harimau bagi masyarakat Kerinci bukanlah ancaman tetapi merupakan ‘teguran’ dari orangtua.
Dari zaman dulu masyarakat Kerinci dan harimau hidup berdampingan dengan damai. Masyarakat juga tidak memburu harimau bahkan bala akan datang jika membunuh harimau. Ini ditandai dengan mantra Ngagah Harimau untuk menghormati harimau yang mati.
Sementara itu Tari Ayun Luci merupakan tarian khas Kerinci yang ditampilkan saat musim tanam padi sebagai simbol harapan penduduk setempat memohon kepada Allah SWT agar panen padi mereka berhasil dan tidak ada halangan apapun juga.(adi)