KERINCI, GlobalJambi – Gempa Bumi berkekuatan 5,6 SR, pada Kamis (08/09/2022) dini hari sekira pukul 01.09.35 WIB di wilayah Bengkulu terasa kuat getarannya hingga ke Kerinci.
Gempa Bumi yang terjadi ditengah malam tersebut, membuat sebagian warga berhamburan keluar rumah. Hal tersebut disebabkan, adanya sebagian warga yang masih trauma dengan kejadian Gempa Bumi terparah menimpa Kerinci pada tahun 1995, yang menyebabkan banyak warga Kerinci yang meninggal dan terluka.
“Banyak warga berhamburan keluar rumah, karena masih trauma dengan gempa yang terjadi tahun 1995 silam. Karna kejadiannya sama, waktunya juga tengah malam. Karena gempa tidak berlangsung lama, warga pun kembali ke dalam rumah masing-masing,” ujar Priadi, warga Kerinci.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari Kepala Badan Mateorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Depati Parbo Kerinci, Kurnia Ningsih, yang datanya dishare langsung secara resmi melalui Gruop WA Info BMKG Krc dan Sungai Penuh. Dimana, asil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,37° LS ; 101,26° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 42 Km arah Barat Daya Air Rami, Muko Muko, Bengkulu pada kedalaman 54 km.
Jenis dan Mekanisme Gempabumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” ujarnya.
Ditambahkannya, bahwa Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Ketahun, Mukomuko, Kerinci dengan skala intensitas III-IV MMI ( *Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah* ), daerah Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, Argamakmur dengan skala intensitas III MMI ( *Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu* ) dan daerah Kepulauan Mentawai dengan skala intensitas II-III MMI ( *Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang* ). “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” tegasnya.
Hingga pukul 01.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” tegasnya.(adi)