Dipo, DEJ, Pusri, dan Zulhelmi Bertemu, Sepakat Sungai Penuh Harus Lebih Baik Lagi

GLOBALJAMBI.COM, SUNGAI PENUH – Sejumlah tokoh yang peduli Kota Sungai Penuh menggalang kekuatan penyelamatan untuk Kota Sungai Penuh Lebih baik Lagi.

Para tokoh itu, mereka yang digadang-gadang bakal maju pada Pilwako Kota Sungaipenuh 2020 mendatang. Diantaranya, Defitra Eka Jaya, Dipo Nurhadi Ilham, Zulhelmi dan Pusri Amsi termasuk Minus Meidrin Joni. Mereka duduk bersama minum Mesin Joni di Skoffie Galeri tadi malam (Senin 11/8/2019).

Pusri Amsi Mantan Sekda pada era AJB itu memaparkan secara rinci tentang kebobrokan  pemerintahan Kota Sungai Penuh, sehingga  menurutnya Kota Sungai Penuh harus diselamatkan. Jangan sampai terjerumus ke jurang yang sama, dampaknya masyarakat akan menderita.

“Saya peduli, makanya saya ingin menyelematkan kota ini. Terlepas nantinya siapa yang bakal maju sebagai calon walikota, jangan sampai dinasti yang dirancang incumbent berlanjut,” tegas Pusri.

Zulhelmi yang kini Wakil Walikota Sungai Penuh terlihat serius mendengar paparan Pusri. Sesekali dia menimpali, menurutnya sebagai Wakil Walikota dia tidak punya peran, setiap ide dan gebrakannya tidak pernah dihiraukan. “Saya tidak difungsikan, malah ASN yang masuk ke ruang saya bersiap-siaplah dinonjobkan atau dimutasi,” jelas Wo Mi.

Sedemikian parahnya…? Defitra Eka Jaya  sebagai moderator dalam pertemuan itu mengorek lebih dalam pemerintahan Kota Sungai Penuh kepimpunan AJB yang dinilainya tidak berhasil dengan baik.  Informasi miring itu diperolehnya langsung dari orang kepercayaan AJB. “Orang kepercayaan saja bisa disingkirkan dan tidak difungsikan, apalagi yang tidak punya pengaruh. Jika ingin maju, dinasti harus dihentikan,” DEJ yang juga Ketua  Forum.

DEJ tidak menyalahkan Pusri atau Zulhelmi yang pernah dan sekarang jadi mitra AJB. Hanya saja pengusaha beken ini menyesalkan masyarakat Kota Sungaipenuh membiarkan kezoliman ini terus berlanjut. “Jangan karena ingin menyelamatkan diri  sendiri dalam kekuasan, masyarakat dikorbankan,” tegas DEJ.

Dipo Nurhadi Ilham yang  memilih berkarir di  Jakarta mengaku prihatin melihat  stagnannya pembangunan di tanah leluhurnya. Sungai Penuh tidak layak disebut  sebuah kota, karena tidak ada perkembangan berarti. Pada hal dana yang mengucur dari pusat cukup besar, tapi tak ada perkembangan. Malah, Sungaipenuh tertinggal jauh dari daerah tetangga.

Wasekjen DPP PAN ini menyatakan kesiapannya untuk maju pada gelanggang Pilwako Sungaipenuh 2020. Menurutnya, waktu sudah dekat, saatnya bersiap. “Sungaipenuh harus diselematkan. Jangan sampai masuk jurang yang sama. Siapapun yang maju dia akan mensupport  dan all out membantu,” tegas Dipo.

Argeni Zukri selaku tuan rumah pertemuan menyatakan pertemuan para  kandidat Walikota Sungaipenuh untuk menyatukan visi dan kesungguhan mereka untuk membangun Kota Sungaipenuh. Sebab, kota ini bukan ladang untuk meraup kekayaan. “Masyarakat sudah teraniaya perlu diselamatkan,” ujar penggagas Sungaipenuh Kota Kopi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *